MAKALAH
SISTEM OPRASINAL PRODUKSI(SOP)
TENTANG
EMPEK-EMPEK
DI
SUSUN OLEH:
NAMA :
TRI SUCI HARTINI
KELAS :
X APHP 2
NO.ABSEN :
22
PROG.KEALIHAN :
AGRIBISNIS PENGOLAHAN
HASIL
PERTANIA
SMK
N 1 WIROSARI
KABUPATEN
GROBONGAN
PROVISIN
JAWA TENGAH
Jalan
gajah mada nomor 144 kec.wirosari kab.grobongan
Tahun
2018
HALAMAN
PENGESAHAN
MAKALAH
SISTEM OPRASINAL PRODUKSI(SOP)
UNTUK
MAKANAN TRADISIONAL EMPEK-EMPEK
Makalah yang saya buat ini telah disahkan
dan diterima sebagai mata pelajaran DASAR PROSES PENGOLAHAN HASIL
PERTANIAN(APHP) yang diselagggarakan oleh jurusan AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL
PERTANIAN(APHP).
SMK
N 1 WIROSARI
TANGGAL
PEMBUATAN:14 mei 2018
Ketua
jurusan
Agus
Budhi suswala,S.TP
NIP.19760805
201101 1 002
Tanggal
pengesahan:
Mengetahui
Guru pembimbing
Agus Budhi Suswala,S.TP
NIP:19760805 201101 1
00
i
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT.karena berkat
rahmat-Nya saya saya bisa menyelasikan makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini saya mempersembahkan sebuah
makalah tentang SISTEM OPRASIONAL PRODUKSI(SOP) MAKANAN TRADISIONAL EMPEK-EMPEK
hang menurut saya lebih dahulu meminta maaf dan mohon pemakluman bila isi
makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat.Untuk
itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelasikan makalah ini,antara lain:
Kepala sekolah SMK N 1
WIROSARI yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas sehingga laporan ini
dapat selesai dengan lancar.
Bapak/ibu guru sebagai
pembimbing yang telah membimbing kami selama proses pembelajaran tentang
SOP(SISTEM OPRASIONAL PRODUKSI).
Orang tua dirumah yang
telah memberikan bantuan material maupun do'anya,sehingga makalah ini dapat
selesai dengan baik.
Wirosari,14 mei
2018
Tri Suci Hartini
ii
DAFTAR
ISI
Halaman
Pengesahan..................................................................................................... i
Kata
Pengantar............................................................................................................... ii
Daftar
Isi........................................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1.1 Latar
belakang......................................................................................................... 1
1.2 Ruamusan
masalah................................................................................................. 1
1.3 Tujuan...................................................................................................................... 1
BAB II DASAR
TEORI........................................................................................................ 2
2.1 Pengertian
SOP........................................................................................................ 2
2.2 Dasar hukum
SOP..................................................................................................... 2
2.3 Tujuan
SOP.............................................................................................................. 3
2.4 Manfaat
SOP.......................................................................................................... 3
2.5 Fungsi SOP.............................................................................................................. 4
2.6 Prinsip-prinsip
SOP................................................................................................. 5
2.7 Konsep pembuatan
SOP......................................................................................... 5
2.8 Langkah pembuatan
SOP......................................................................................... 7
BAB III
PEMBAHASAN..................................................................................................... 9
3.1 Pengertian dan sejarah
empek-empek................................................................... 9
3.2 Alat dan bahan pembutan
empek-empek.............................................................. 9
3.3 Cara pembuatan
empek-empek............................................................................. 10
3.4 Kelemahan dan kelebihan
produksi....................................................................... 10
BAB IV
PENUTUP.......................................................................................................... 11
4.1
Kesimpulan........................................................................................................... 11
4.2
Saran.................................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................ 12
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berbicara mengenai
kekayaan Indonesia, memang tidak akan pernah ada habisnya. Beragam budaya,
kekayaan alam, sampai aneka macam kuliner tradisional, menjadi potensi bisnis
yang sangat menguntungkan bagi masyarakatnya.Dulu kewirausahaan hanya dapat
dilakukan melalui pengalaman langsung dilapangan dan merupakan bakat yang
dibawa sejak lahir yang dengan demikian kewirausahaan tidak dapat dipelajari
dan diajarkan. Di era globalisasi ini, semakin maraknya bisnis dibidang kuliner
karena keuntungan yang cukup menggiurkan membuat masyarakat sudah mulai banyak
yang membuka usaha di bidang kuliner.Usaha Kuliner juga melihat bahwa manusia
tidak akan terlepas dari makanan yang merupakan kebutuhan dasar manusia. Apalagi
makanan yag sudah menglegendaris di wilayah tertentu, sudah pasti sangat di
minati oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu penulis memilih makanan
tradisional yang sudah sangat terkenal untuk tugas pembuatan makalah standar
operasional produksi“Empek – Empek”.
Pempek atau empek-empek
adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari daging ikan yang digiling
lembut dan tepung kanji (secara salah kaprah sering disebut sebagai
"tepung sagu"), serta beberapa komposisi lain seperti telur, bawang
putih yang dihaluskan, penyedap rasa dan garam. Sebenarnya sulit untuk
mengatakan bahwa penganan pempek pusatnya adalah di Palembang karena hampir
semua daerah di Sumatera Selatan memproduksinya.
1.2. Rumusan Masalah
- Bagaimana Sejarah Empek – Empek?
- Apa saja alat dan bahan pembuatan Empek –
empek?
- Bagaimana cara pembuatan Empek – empek?
- Apakah ada kelemahan dan kelebihan dalam
memproduksikan Empek – Empek?
1.3. Tujuan Makalah
- Untuk mengetahui sejarah Empek – empek.
- Untuk mengetahui alat dan bahan yang
digunakan dalam pembuatan Empek – empek.
- Untuk mengetahui cara Pembuatan Empek –
empek.
1
BAB
II
DASAR
TEORI
2.1 Pengertian Standard
Operational Procedure (SOP)
Menurut Tjipto Atmoko,
Standar Operasional Prosedur merupakan suatu pedoman atau acuan untuk
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai
denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan
indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja,
prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
Suatu standar/pedoman
tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok
untuk mencapai tujuan organisasi.
Protap merupakan
tatacara atau tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses kerja tertentu,
yang dapat diterima oleh seorang yang berwenang atau yang bertanggung jawab
untuk mempertahankan tingkat penampilan atau kondisi tertentu sehingga suatu
kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. (Depkes RI, 1995)
SOP merupakan tatacara
atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu
proses kerja tertentu. (KARS, 2000)
“Standar Operasional
Prosedur (SOP) merupakan suatu standar / pedoman tertulis yang dipergunakan
untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi”
Puspitasari, Rosmawati & Melfrina (2012: 30).
“Standard Operating
Procedure is a standard plan that outlines the steps to be followed in
particular circumstances”. Diartikan Standar Operasional Prosedur (SOP)
merupakan suatu standar perencanaan yang menguraikan langkah-langkah yang harus
dilaksanakan pada keadaan tertentu.
Dari teori-teori di
atas, dapat disimpulkan bahwa Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan
suatu standar acuan atau pedoman yang berisi langkah-langkah kerja untuk
mendorong suatu kelompok dalam melakukan pekerjaan dan mencapai tujuan
organisasi. Griffin (2011: 190).
2.2 Dasar Hukum SOP
a. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063)
b. Undang-Undang nomor 43 tahun 2009 tentang
kearsipan (lembaran Negara Repulik Indonesia tahun 2009 nomor 152 , tambahan
lembaran Negara nomoor 5071)
c. Permen PAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan.
2
2.3 Tujuan SOP
SOP (Standar
Operasional Prosedur) merupakan dokumen yang berisi
langkah-langkah/sistematika kerja dalam
sebuah organisasi. Dari beberapa pengertian SOP menurut para ahli, tujuan utama
dari penyusunan SOP adalah untuk mempermudah setiap proses kerja dan
meminimalisir adanya kesalahan di dalam proses pengerjaannya. Adapun tujuan
dari penyusunan SOP diantaranya :
a. Agar petugas atau pegawai menjaga
konsisitensi dan tingkat kinerja petugas atau pegawai atau tim dalam organisasi
atau unit kerja.
b. Agar mengetahui dengan jelas peran dan
fungsi tiap–tiap posisi dalam organisasi.
c. Memperjelas alur tugas, wewenang dan
tanggung jawab dari petugas atau pegawai terkait
d. Melindungi organisasi
atau unit kerja dan petugas atau pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.
e Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan,
keraguan, duplikasi dan inefisiensi.
f. Memberikan keterangan tentang dokumen-
dokumen yang dibutuhkan dalam suatu proses kerja.
Sedangkan Tujuan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Menurut Puspitasari, Rosmawati & Yusniar (2012: 3e1),
terdapat beberapa tujuan dibuatnya SOP antara lain:
a. Mempertahankan konsistensi kerja karyawan.
b. Mengetahui peran dan fungi kerja di setiap
bagian.
c. Memperjelas langkah-langkah tugas, wewenang
dan tanggung jawab.
d. Menghindari kesalahan administrasi.
e. Menghindari kesalahan/kegagalan, keraguan,
duplikasi dan inefisiensi.
Dari teori di atas, dapat disimpulkan tujuan
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah untuk mepertahankan konsistensi kerja
karena pengetahuan akan tugas dan peranan yang jelas dari masing-masing
karyawan sehingga dapat terhidar dari kesalahan yang mengurangi efisiensi kerja
suatu organisasi.
2.4 Manfaat SOP
Manfaat yang didapat dengan pembuatan
Standar Operasional Prosedur ini diantaranya:
a. Efisiensi Waktu, karena semua proses menjadi lebih cepat ketika pekerjaan itu
sudah terstruktur secara sistematis dalam sebuah dokumen tertulis. Semua
kegiatan karyawan sudah tercantum dalam SOP sehingga mereka tahu apa yang harus
dilakukan selama masa kerja.
3
b. Memudahkan tahapan pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat sebagai konsumen dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan.
c. Kesungguhan
karyawan dalam memberikan pelayanan, terutama terhadap konsistensi waktu
kerja sesuai ketentuan
yang berlaku. Ini merupakan
standardisasi bagaimana seorang karyawan menyelesaikan tugasnya.
d. Dapat digunakan sebagai sarana untuk
mengkomunikasikan pelaksanaan suatu pekerjaan.
e. Dapat digunakan sebagai sarana acuan dalam melakukan penilaian terhadap
proses layanan. Jika karyawan bertindak tidak sesuai dengan SOP berarti dia
memiliki nilai kurang dalam melakukan layanan.
f. Dapat digunakan sebagai sarana
mengendalikan dan mengantisipasi apabila terdapat suatu perubahan sistem.
g. Dapat digunakan sebagai daftar yang
digunakan secara berkala oleh pengawas ketika diadakan audit. SOP yang valid
akan mengurangi beban kerja. Bersamaan dengan itu dapat juga meningkatkan
comparability, credibility dan defensibility.
h. Membantu pegawai menjadi lebih mandiri dan
tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi
keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
i. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian
yang mungkin dilakukan oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas.
Sedangkan Manfaat Standar Operasional
Prosedur (SOP) Menurut Puspitasari, Rosmawati & Yusniar (2012: 32), beberapa
manfaat penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) antara lain:
a. Dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan
tugas, menyelesaikan pekerjaan secara konsisten, sebagai alat komunikasi dan
pengawasan.
b. Meningkatkan rasa percaya diri karyawan dalam
melakukan pekerjaan dan mengetahui jelas dengan pekerjaan yang harus dilakukan.
c. Dapat digunakan sebagai salah satu alat
pelatihan dan tolak ukur kinerja karyawan.
Dari teori di atas, dapat disimpulkan
bahwa manfaat Standar Operasinal Prosedur (SOP) adalah sebagai landasan atau
pedoman dalam melakukan tugas, alat ukur
kinerja dan juga dapat memberikan rasa percaya diri karyawan dalam melakukan
setiap langkah kerja.
2.5 Fungsi SOP
a. Memperlancar tugas petugas atau tim.
b. Sebagai dasar hukum bila terjadi
penyimpangan
4
c. Mengetahui dengan jelas
hamwbatan-hambatannya dan mudah dilacak.
d. Mengarahkan petugas untuk sama-sama
disiplin dalam bekerja.
e. Sebagai pedoman dalam melaksanakan
pekerjaan rutin.
2.6 Prinsip-prinsip SOP
a. Harus ada pada setiap kegiatan pelayanan.
b. Bisa berubah sesuai dengan perubahan
standar profesi atau perkembangan iptek
serta peraturan yang berlaku.
c. Memuat segala indikasi dan syarat-syarat
yang harus dipenuhi pada setiap upaya,
disamping tahapan-tahapan yang harus dilalui setiap kegiatan pelayanan.
d. Harus didokumentasikan.
2.7 Konsep Pembuatan
SOP
Kesalahan pembuatan SOP
dapat menyebabkan hasil yang ingin dicapai oleh perusahaan menjadi tidak
maksimal. Dalam pembuatan SOP harus memperhatikan beberapa konsep sebagai
berikut :
a. SOP harus ditulis dan menjelaskan secara
singkat langkah demi langkah, fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi
yang berubah.
b. Tampilan SOP harus mudah dibaca dan
dimengerti dengan cepat dan berusaha mendapatkan arus yang sebaik-baiknya.
c. Menggunakan kata kerja dalam kalimat aktif
bukan kalimat pasif. Pembaca SOP diharapkan melakukan sesuatu bukan mengharap
melakukan sesuatu. Contoh: "Kirim spesifikasi ke vendor" bukan "
Spesifikasi dikirim ke vendor".
d. Menggunakan pernyataan positif, bukan
pernyataan negatif. Contoh: " Lengkapi lembar kerja buku dan kembalikan ke
pengadaan" bukan " Jangan dikembalikan sebelum lembar kerja
dilengkapi".
e. Menggunakan instruksi yang singkat dan jelas
dalam satu kalimat. Contoh: "Kirim buku ke bagian pengolahan".
f. Spesialisasi harus dipergunakan
sebaik-baiknya, mencegah duplikasi pekerjaan dan harus ada pengecualian yang
seminimum mungkin terhadap peraturan.
g. Pencegahan penulisan, gerakan dan usaha
yang tidak perlu dan mencegah adanya pemeriksaan yang tidak perlu.
5
h. Pembagian tugas tepat dan memberikan
pengawasan yang terus menerus atas pekerjaan yang dilakukan.
i. Tiap pekerjaan yang diselesaikan harus
memajukan pekerjaan dengan memperhatikan tujuan.
Dalam menyusun suatu prosedur kerja,
terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu :
1) Prosedur kerja harus sederhana sehingga
mengurangi beban pengawasan;
2) Spesialisasi harus dipergunakan
sebaik-baiknya;
3) Pencegahan penulisan, gerakan dan usaha
yang tidak perlu;
4) Berusaha mendapatkan arus pekerjaan yang
sebaik-baiknya;
5) Mencegah kekembaran (duplikasi) pekerjaan;
6) Harus ada pengecualian yang
seminimun-minimunya terhadap peraturan;
7) Mencegah adanya pemeriksaan yang tidak
perlu;
8) Prosedur harus fleksibel dan dapat
disesuaikan dengan kondisi yang berubah;
9) Pembagian tugas tepat;
10) Memberikan
pengawasan yang terus menerus atas pekerjaan yang dilakukan;
11) Penggunaan urutan
pelaksanaan pekerjaaan yang sebaik-baiknya;
12) Tiap pekerjaan yang
diselesaikan harus memajukan pekerjaan dengan memperhatikan tujuan;
13) Pekerjaan tata
usaha harus diselenggarakan sampai yang minimum;
14) Menggunakan prinsip
pengecualian dengan sebaik-baiknya
Hasil dari penyusunan
prosedur kerja ini dapat ditulis dalam “buku pedoman organisasi” atau “daftar
tugas”yang memuat lima hal penting, yaitu :
1) Garis-garis besar organisasi (tugas-tugas
tiap jabatan);
2) Sistem-sistem atau metode-metode yang berhubungan
dengan pekerjaan;
3) Formulir-formulir yang dipergunakan dan
bagaimana menggunakannya;
4) Tanggal dikeluarkannya dan di bawah
kekuasaan siapa buku pedoman tersebut diterbitkan;
6
5) Informasi tentang bagaimana menggunakan
buku pedoman tersebut
2.8 Langkah Pembuatan
SOP
Terdapat tujuh
langkah untuk mendeskripsikan suatu
metode agar dapat membuat suatu bentuk SOP yang baik dan benar, sehingga mudah
untuk dipahami oleh pengguna SOP tersebut. Berikut adalah tujuh step untuk
membuat SOP yang baik dan benar :
Perencanaan tujuan awal
pembuatan SOP
Dengan adanya tujuan
yang ingin dicapai, pihak manajemen dapat menyusun langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, serta dapat mengetahui dan
mengevaluasi keberhasilan dari penerapan SOP tersebut.
Perancangan awal
Jika bentuk SOP yang
akan digunakan adalah simple steps, hierarchical steps atau graphic format,
maka langkah awal yang harus dilakukan adalah membuat tahapan dari proses yang
ada dan yang harus dijalankan. Jika bentuk SOP yang akan digunakan adalah
flowchart, maka langkah awal yang haruss dilakukan adalah menentukan
permasalahan yang akan diselesaikan.
Evaluasi internal
Setelah rancangan awal
dibuat, sebaiknya rancangan tersebut dievaluasi oleh seluruh anggota perusahaan
yang terlibat sehingga dapat diketahui kekurangan serta kesalahan yang terdapat
pada rancangan awal tersebut dan kemudian meminta saran, kritik dan usulan yang
membangun. Dengan melibatkan seluruh anggota perusahaan yang terlibat dalam SOP
tersebut, maka proses pemahaman dan penerapan akan berjalan dengan lebih mudah.
Evaluasi Eksternal
Pada tahap evaluasi
eksternal, dibutuhkan tim penasehat yang berasal dari luar perusahaan untuk
menilai rancangan yang telah dibuat dan memberikan saran, kritik dan usulan
yang dapat membangun pembuatan SOP tersebut. Pihak eksternal dari perusahaan
tentu dapat menilai rancangan dengan lebih objektif, dikarenakan mereka tidak
terlibat langsung dalam proses penerapan SOP.
Pengujian
Tahap pengujian
dilakukan untuk mengetahui SOP yang dibuat telah seusai dengan standard yang
ditetapkan oleh pihak manajemen dan kemudian hasil pengujian dapat digunakan
sebagai bahan evaluasi dalam melakukan perbaikan dan pengembangan.
7
Perbaikan
Setelah dilakukan tahap
pengujian, dapat diketahui kekurangan dan kesalahan dalam SOP yang telah dibuat
dan kemudian dapat segera dilakukan perbaikan sehingga SOP dapat berjalan
dengan lebih maksimal. Pada tahap ini juga dapat dilakukan pelatihan bagi para
pekerja agar dapat memanfaatkan SOP sebagai alat bantu untuk mempermudah mereka
dalam menjalankan pekerjaan.
Implementasi
Setelah SOP selesai
dibuat dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan, kemudian dilakukan
implementasi di seluruh divisi dalam perusahaan sehingga tujuan awal yang telah
ditetapkan dapat tercapai dengan maksimal.
8
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian dan
Sejarah Empek – empek.
Menurut sejarahnya, mpek-mpek /
pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Cina ke Palembang, yaitu
di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan
Palembang-Darussalam. Nama pempek atau empek-empek diyakini berasal dari
sebutan “apek”, yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina.
Berdasar cerita rakyat,
sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah
Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang
berlimpah di Sungai Musi. Hasil tangkapan itu belum seluruhnya dimanfaatkan
dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Si apek kemudian mencoba
alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung
tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh
para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil
dengan sebutan “pek … apek”, maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai
pempek atau empek-empek.
Risoles (bahasa
Belanda: rissole) adalah pastri berisi daging, biasanya daging cincang, dan
sayuran yang dibungkus dadar, dan digoreng setelah dilapisi tepung panir dan
kocokan telur ayam
3.2. Alat dan Bahan
Pembuatan Empek – empek.
Alat dan Bahan Pembuatan Empek – empek
a. Alat
- Wajan
- Baskom
- Spatula
- Sutil
- Dandang kecil
- Cobek
b. Bahan
- Tepung terigu
- Sagu
9
- Minyak goreng
- Mie telur
- Bawang merah
- Bawang putih
- Cabai
3.3. Cara Pembuatan
Empek – empek.
Cara Membuat Empek – empek dan Cuka
1) Cara membuat empek – empek isi mie telur
- Rebuslah air beserta
garam, bawang putih halus dan kaldu bubuk hingga mendidih kemudian kecilkan
apinya
- Masukan tepung terigu
sedikit demi sedikit sambil diaduk terus dengan kuat(gunakan spatula) jangan
sampai menggummpal hingga menjadi bubur kentalö
- Masukan tepung sagu
dan telurnya kemudian uleni hingga kalis
- Ambil sedikit adonan
kemudian bentuk mencekung dan isilah dengan mie telur.
- Jika sudah semuanya
rebuslah hingga matang yang biasanya akan mengapung, kemudian angkat dan
tiriskan
- Gorenglah hingga
berubah warna kekuningan
2) Cara membuat cuka
Empek – empek
- Didihkan air dan gula
merah, asam jawa, air, dan cuka dengan api kecil , setelah gula larut, angkat
lalu saring.
- Masukkan bawang
putih, ebi, cabai rawit, garam, dan tongcai.
- Memasukkan cabai,
garam sebaik nya sambil di cicip, disesuaikan dengan selera.
- Didihkan kembali lalu
angkat.
3.4. Kelemahan dan
Kelebihan Produksi
Kelemahan atau kendala
dalam produksi ini adalah sulitnya mendapatkan pembeli dan harus bersaing dengan produksi lain yang lebih dulu dan
lebih profesional.Sedangkan kelebihannya yaitu mudahnya mencari tempat yang
strategis untuk berjualan karena lokasinya dekat dengan pasar tradisional yang
setiap hari ramai di kunjungi masyarakat dari berbagai wilayah desa dan dari
seluruh kalangan.
10
BAB
IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam usaha mpek-mpek,
Risoles dan Es Campur yang letak usahanya yang strategis banyak memberikan
dampak terhadap usaha ini yaitu banyaknya pengunjung yang melihat , datang dan
membeli maupun memesan mpek-mpek, hanya saja karena baru pertama membuka usaha
ini jadi masyarakat belum mengenal dan tahu tentang leta lokasi usaha ini namus
seiring berjalannya waktu usaha ini pada akhirnya dikenal juga oleh masyarakat
sekitar.
3.2. Saran
Saran yang ingin kami
sampaikan yaitu semoga dalam tugas praktek prakarya selanjutnya kegiatan
Praktek Lapangan ini tetap bisa dilaksanakan dan ditingkatkan lebih lagi.
Karena sangat bermanfaat bagi para siswa yang ingin menjadi seorang wirausaha
yang handal. Kegiatan ini dapat menjadi proses awal bagi msiswa sebelum terjun
langsung di dunia bisnis. Dan peluang bisnis yang mungkin sangat potensial di
lingkungan Megang Sakti adalah bisnis Kuliner, sehingga perlu dilanjutkan
secara continue. Usaha ini dijalankan secara berkelompok jadi agar usaha ini
berjalan dengan baik perlu adanya kerja tim (team work) yang baik antara sesama
anggota kelompok serta dibutuhkannya kesabaran dalam melayani konsumen ataupun
pelanggan.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://resepmasakanalternatif.blogspot.co.id/2013/08/resep-cuko-pempek-asli-palembang.html.
diakses pada Kamis, 15 Juni 2017
http://kumpulantugassekolah-sd-smp-sma.blogspot.co.id/2015/05/cara-membuat-empek-empek.html.
diakses pada Kamis, 15 Juni 2017
http://legyman.blogspot.co.id/2014/04/makalah-praktikum-kewirausahaan-usaha.html.
diakses pada Kamis, 15 Juni 2017
http://googleweblight.com/i?u=http://myblogkerubungsemut.blogspot.com/2017/06/makalah-pembuatan-es-campur-makalah.html?m%3D1&hl=id-ID
http://googleweblight.com/i?u=http://warungbidan.blogspot.com/2016/09/konsep-dasar-standar-oprasional.html&hl=id-ID